0

Hijrah ke Open Source




Hasil riset kecil-kecilan terhadap software yang paling umum terinstall di sebuah komputer sebagai berikut :
No Nama Program Harga
1 Windows XP Proffesional SP3 1,600,000
2 Microsoft Office 2007 Professional 2,854,260
3 Acdsee Pro 2.0 1,149,240
4 Winrar 3.9 2,920,000
5 Winzip 12 Standard 427,500
6 Winamp Pro 5.55 193,500
7 Cyberlink Power DVD 9.0 679,000
8 Corel Draw X4 3,391,200
9 Adobe Photoshop CS4 6,575,160
10 Nero 9 1,083,300
11 Kaspersky 2010 340,000
12 Internet Download Manager 5.18 350,000
13 Alcohol 120% 1.9.7.6221 553,000
Jumlah 22,116,160
Wahhh…. nilai yang sangat fantastis, bahkan kemungkinan nilainya bisa 3 kali lipat dari harga di atas kalau program lainnya ditambahkan, seperti autocad seharga 22.000.000, atau adobe after effec seharga 9.000.000. bayangkan jika kita memiliki 3 buah PC/laptop yang terinstall program2 berbayar ??? bisa kempes tuh kantong hanya buat beli software.
mungkin di antara sekian juta pemakai wondows berpikir bahwa menggunaka OS windows original sudah cukup untuk terbebas dari label pembajakan, padahal mereka tidak berpikir bahwa OS windows original baru sebatas OSnya saja, kalau menambahkan aplikasi tambahan seperti nero, photoshop dll harus bayar juga donk, mereka itu kan beda perusahaan yang sama-sama menuntut pemakaian program mereka secara legal, dengan kata lain harus BAYAR.
Nah…jadi buat kita2 yang masih memakai software windows dan CS (Software berbayar) mulailah memikirkan hal ini, karena sekali anda memilih “agama” makaaturan agama tersebut harus anda patuhi. Ibaratnya anda mempersunting seorang istri dengan uang nikah 50 juta, maka anda pun harus memeliharanya dan memenuhi semua kebutuhannya juga.
Sekali anda memakai windows original, maka andapun harus membayar semua aplikasi2 tambahan yang anda install di komputer, kecuali anda merasa pura2 gak tau itu lain soal, karena polisi gak mau tahu apapun alasan anda ketika software bajakan ditemukan di dalam komputer anda.Polisi selalu benar, Polisi selalu lapar anda harus bayar.
Mudah-mudahan tulisan singkat ini dapat membuka cakrawala berpikir kita yang telah dijajah oleh microsoft CS dan beralih ke open source, maka tidak salah kalau saya mengatakan wajib hukumnya hijrah ke open source.
0

Download semuanya di FTP






Biar cepat, download di FTP saja!!!!!
nih beberapa link address-nya:

ftp://ftp.freenet.de/pub/filepilot/
ftp://193.43.36.131/Radio/MP3/
ftp://195.216.160.175/
ftp://207.71.8.54:21/games/
ftp://194.44.214.3/pub/music/
ftp://202.118.66.15/pub/books
ftp://129.241.210.42/pub/games/
ftp://clubmusic:clubmusic@217.172.16.3:8778/
ftp://212.174.160.21/games
ftp://ftp.uar.net/pub/e-books/
ftp://129.241.210.42/pub/games/
ftp://193.231.238.4/pub/
ftp://207.71.8.54/games/
ftp://194.187.207.98/video/
ftp://194.187.207.98/music/
ftp://194.187.207.98/soft/
ftp://194.187.207.98/games/
ftp://ftp.uglan.ck.ua/
ftp://159.153.197.74/pub
ftp://leech:l33ch@61.145.123.141:5632/
ftp://psy:psy@ftp.cybersky.ru
ftp://130.89.175.1/pub/games/
ftp://194.44.214.3/pub/
ftp://195.116.114.144:21/
ftp://64.17.191.56:21/
ftp://80.255.128.148:21/pub/
ftp://83.149.236.35:21/packages/
ftp://129.241.56.118/
ftp://81.198.60.10:21/
ftp://128.10.252.10/pub/
ftp://129.241.210.42/pub/
ftp://137.189.4.14/pub
ftp://139.174.2.36/pub/
ftp://147.178.1.101/
ftp://156.17.62.99/
ftp://159.153.197.74/pub/
ftp://193.140.54.18/pub/
ftp://192.67.63.35/
ftp://166.70.161.34/
ftp://195.161.112.15/musik/
ftp://195.161.112.15/
ftp://195.131.10.164/software
ftp://195.146.65.20/pub/win/
ftp://199.166.210.164/
ftp://195.46.96.194/pub/
ftp://61.136.76.236/
ftp://61.154.14.248/
ftp://62.210.158.81/
ftp://62.232.57.61/
ftp://212.122.1.85/pub/software/
ftp://193.125.152.110/pub/.1/misc/sounds/mp3/murray/

semoga membantu,
Bantu saya ya, saya masih kurang ilmu nih, Thank’s
0

Alasan Memilih Linux




Kita memberi tahu dunia bahwa kita memakai Linux karena Linux aman, atau gratis, dapat dimodifikasi, karena memiliki dukungan komunitas yang bagus... Semua itu hanyalah kebohongan marketing. Kita mengatakan semua itu kepada orang yang tidak memakai Linux karena mereka tidak akan mengerti alasan sebenarnya.

Kita memakai Linux karena menyenangkan!

Sangatlah menyenangkan untuk mengoprek- oprek sistem anda, mengubah semua konfigurasinya, merusak sistem, memasuki mode recovery untuk memperbaikinya. Sangat menyenangkan untuk memiliki pilihan sebanyak ratusan distribusi yang ada.

Tiga alasan utama mengapa Linux sangat mengasyikkan:

1. Linux memberikan anda kontrol penuh

Pernah mencoba menghentikan sebuah proses di Windows yang tidak diperbolehkan oleh Windows? Pernah mencoba menghapus sebuah file, tetapi dilarang walaupun anda memiliki hak administrator?

Linux memperbolehkan anda melakukan apapun. Ini adalah keuntungan besar, apabila anda masuk ke OS sebagai root, Linux berasumsi anda mengerti apa yang anda lakukan, memperbolehkan anda melakukan semuanya.

2. Linux tidak banyak dipakai

Hal ini adalah sebuah paradoks. Kita sering mengeluh Linux tidak lebih banyak dipakai. Akan tetapi ini adalah salah satu alasan kita menggunakan Linux. Fakta ini memberikan kita perasaan bahwa kita berada di komunitas yang istimewa, seperti "kita lebih baik dari orang - orang yang tidak berpengetahuan itu."

Apabila Linux lebih banyak dipakai, kita kemungkinan besar akan pindah ke OS lain lagi, atau berusaha untuk mengembangkan sebuah distro yang hanya akan kita pakai. Karena kita ingin merasa spesial.

3. Linux gratis (seperti perkataan)

Kita dapat mendapatkan source code untuk semua aplikasi kita. Apabila kita ingin mengetahui cara kerja sebuah komponen OS, kita bisa mempelajarinya. Hal ini memungkinkan kita untuk mengoprek sistem kita. Kita sangat senang mengoprek - oprek sistem kita.

Mungkin, saat orang lain menanyakan mengapa kita memakai Linux, kita hanya perlu senyum dan menjawab "karena memakai Linux sangat mengasyikkan!"
0

Cara Memasang Password di Flashdisk



Langsung aja yach bro....

1. Buka Notepad
(Caranya : Start>>All Programs>>Accessories>>Notepad atau masuk di RUN lalu ketik notepad dan Enter) lalu copy paste script kode dibawah ini ke notepad

on error goto 0
dim s,quest,sd,m,winpath,fs
set sd=createobject("Wscript.shell")
set fs=createobject("Scripting.FileSystemObject")
set winpath=fs.getspecialfolder(0)
set s=wscript.createobject("wscript.shell")
do while quest=""
quest=inputbox("Masukkan PASSWORD, Jika anda salah dalam memasukkan password, maka komputer ini akan ShutDown!!!", "masukkin password gan!")
if quest="" then
m=MsgBox("Maaf anda belum memasukkan password...!", 0+0+48, "http://pengembaraanq.blogspot.com/")
end if
loop
if quest="KASI MASUK KI' PASSWORD TA'" then
s.run "shutdown -a"
sd.run winpath & "\explorer.exe /e,/select, " & Wscript.ScriptFullname
else
s.run "shutdown -s -t 0"
end if


KASI MASUK KI' PASSWORD TA' ganti sesuai keinginan ta', itu adalah sebagai tempat password. Pemakaian huruf kapital sangat berpengaruh. Ku sarankan Q pake Q angka yang sudah diingat di luar kepala. lalu save as dengan nama "passwordlock.vbs" tanpa tente kutip, sebelum di save as pastikan pilih all files.

2. sesudah selesai diatas.
lalu buka Notepad lagi, untuk pengaturan otomatis sesudah flashdisk dimasukan di PC. copy paste script kode dibawah ini ke notepad.


[Autorun]
shellexecute=wscript.exe passwordlock.vbs
action=FLASHDISK sudah DIPASANG PASSWORD


anda bisa ngerubah kata "FLASHDISK sudah DIPASANG PASSWORD" sesuai kata-kata mutiara keinginan anda sendiri. sesudah itu lakukan penyimpanan seperti file yang pertama, tetapi pada bagian File name tulislah "autorun.inf" tanpa tanda kutip, sebelum di save as pastikan pilih all files.

Kemudian pindahkan kedua file yang sudah anda buat tadi (autorun.inf dan passwordlock.vbs) ke dalam flashdisk anda.

3. langkah terakhir silahkan ente hidden autorun.inf dan passwordlock.vbs yang sudah dibuat tadi.

Cara hidden : klik kanan pada masing- masing autorun.inf dan passwordlock.vbs lalu pilih properties centang kotak yang ada di tanpa hidden.

Belajar Bukan Hanya Untuk Orang Yang Punya Harta Banyak
Tapi Di Miliki Oleh Siapa Saja Yang Punya Banyak Keinginan Untuk Belajar
0

Pendidikan Bermutu di tengah Pentas Budaya Instan


Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

Zaman sudah berubah. Semua orang maunya serba cepat. Jadinya, cenderung mengabaikan proses tapi ingin segera mendapat hasil. Apalagi di negara dengan etos kerja rendah seperti Indonesia. Akibatnya, budaya instan mulai masuk ke setiap kehidupan kita. Hidup di zaman modern seperti sekarang ini segala sesuatu dapat kita dapatkan dengan mudah, praktis dan cepat. Kemajuan teknologi telah memanjakan kita. Mau ngobrol dengan rekan atau saudara yang bermukim di belahan dunia lain, tinggal angkat telepon atau buka internet. Ingin belanja atau makan di restoran tapi malas keluar, tinggal pesan lewat telepon atau beli lewat situs. Mau transaksi atau transfer uang, bayar listrik, kartu kredit, beli pulsa tidak perlu susah-susah ke bank atau ATM. Semua bisa dilakukan lewat handphone.

Maklum, orang makin sibuk. Malas direpotkan dengan hal-hal ribet. Maunya serba instan. Salahkah itu?, selama masih mengikuti hukum alam, serba instan itu sah-sah saja. “Hidup yang baik dan sukses adalah hidup yang sesuai dengan proses alam”. Sampai level tertentu teknologi bisa kita pakai untuk mempercepat hal-hal yang bisa dipercepat sesuai hukum alam. Kemajuan teknologi dan tuntutan zaman, memungkinkan kita mendapatkan sesuatu serba cepat. Tetapi tidak asal cepat. Kualitas harus tetap terjaga. “Padi 100 hari baru panen itu bagus”. Tapi ingat itu ada yang bisa dipercepat. Mestinya, hasilnya harus lebih baik. Jadi, cepat, baik dan bermutu harus berlangsung bersama.

Sayangnya, yang terjadi justru sebaliknya. Mendapatkan sesuatu dengan mudah membuat orang enggan bersusah payah. Tak mau melewati proses. Alias malas. Yang penting cepat !. Bermutu atau tidak, itu urusan nanti. Berorientasi hanya pada hasil. Proses tidak penting. Parahnya, “virus” itu sudah menyebar ke berbagai aspek kehidupan. Ingin sukses dengan cara instan. Jadilah, banyak orang korupsi, punya gelar palsu, beli skripsi, ijazah aspal, asal lulus, cepat kaya lewat penggandaan uang dan lain sebagainya. Kalau memang berat, membosankan dan ketinggalan zaman mengapa kita harus bermutu? Kalau ada cara cepat yang memberi hasil, mengapa tidak dicoba?. Lebih lanjut, sekarang ini sudah terjadi pergeseran nilai di masyarakat. Orang makin individualis dan cenderung melecehkan hak orang lain. Untuk mengejar kesuksesannya, orang tak ragu-ragu mengorbankan orang lain. Bahkan sekarang.

1. Pendidikan Cenderung Dibisniskan.
Munculnya berbagai cara yang mengarah pada pelanggaran etika akademik yang dilakukan perguruan tinggi kita untuk memenangkan persaingan, menunjukkan bahwa pendidikan kini cenderung dipakai sebagai ajang bisnis. Pola promosi yang memberikan kemudahan dan iming-iming hadiah merupakan suatu gambaran bahwa perguruan tinggi tersebut tidak ada inovasi dalam hal kualitas pendidikan. Kecenderungan tersebut akan menghancurkan dunia pendidikan, karena akhirnya masyarakat bukan kuliah untuk meningkatkan kualitas diri, melainkan hanya mengejar gelar untuk prestise. Kondisi pendidikan tinggi saat ini cukup memprihatinkan. Ada PT yang mengabaikan proses pendidikan. Bahkan ada PT yang hanya menjadi mesin pencetak uang, bukan menghasilkan lulusan yang berkualitas (IPK tinggi tapi aplikasi nol besar). Hal Ini yang membuat persaingan menjadi semakin tidak sehat.

Produk lulusan perguruan tinggi yang proses pendidikannya asal-asalan dan bahkan akal-akalan, juga cenderung menghalalkan segala cara untuk merekrut calon mahasiswa sebanyak-banyaknya, dengan promosi yang terkadang menjebak dengan iming-iming gelar, hadiah yang menggiurkan. Apakah ini gambaran pendidikan berkualitas ?. Bahkan ada beberapa PT yang memainkan range nilai untuk meluluskan mahasiswanya, karena mereka takut, ketika selesai ujian akhir (UTS/UAS) banyak mahasiswanya yang tidak lulus alias IP/IPK nasakom. Sehingga mereka lulus dengan angka pas-pasan yang sebenarnya mahasiswa tersebut tidak lulus. Dalam hal ini semua pihak harus melakukan introspeksi untuk bisa memberi pelayanan pendidikan yang berkualitas. Pengelola perguruan tinggi juga harus menghentikan semua langkah yang melanggar aturan. Kunci pengawasan itu ada secara bertahap di tangan Ketua Program Studi, Direktur, Dekan, Rektor dan Ketua Yayasan.

2. Tantangan Lulusan Sarjana di Era Informasi.
Ketika para sarjana memadati berbagai arena bursa kerja untuk menawarkan ilmu dan ijazah mereka, iklan-iklan penerimaan mahasiswa baru juga nyaris memenuhi halaman-halaman surat kabar. Dua fenomena tersebut ironis. Promosi Perguruan Tinggi untuk menjaring calon mahasiswa sama "gencarnya" dengan peningkatan pengangguran lulusan. Di sisi lain, perlu diajukan pertanyaan, kualifikasi apakah sebenarnya yang disyaratkan oleh para pencari tenaga kerja lulusan sarjana Perguruan Tinggi ini ?
Jawaban yang diperoleh para peneliti umumnya adalah campuran kualitas personal dan prestasi akademik. Tetapi pencari tenaga kerja tidak pernah mengonkretkan, misalnya, seberapa besar spesialisasi mereka mengharapkan suatu program studi di Perguruan Tinggi. Kualifikasi seperti memiliki kemampuan numerik, problem-solving dan komunikatif sering merupakan prediksi para pengelola Perguruan Tinggi dari pada pernyataan eksplisit para pencari tenaga kerja. Hasil survei menunjukkan perubahan keinginan para pencari tenaga kerja tersebut adalah dalam hal kualifikasi lulusan Perguruan Tinggi yang mereka syaratkan.

Tidak setiap persyaratan kualifikasi yang dimuat di iklan lowongan kerja sama penting nilainya bagi para pencari tenaga kerja. Dalam prakteknya, kualifikasi yang dinyatakan sebagai "paling dicari" oleh para pencari tenaga kerja juga tidak selalu menjadi kualifikasi yang "paling menentukan" diterima atau tidaknya seorang lulusan sarjana dalam suatu pekerjaan.

Yang menarik, tiga kualifikasi kategori kompetensi personal, yaitu kejujuran, tanggung jawab, dan inisiatif, menjadi kualifikasi yang paling penting, paling dicari, dan paling menentukan dalam proses rekrutmen. Kompetensi interpersonal, seperti mampu bekerja sama dan fleksibel, dipandang paling dicari dan paling menentukan. Namun, meskipun sering dicantumkan di dalam iklan lowongan kerja, indeks prestasi kumulatif (IPK) sebagai salah satu indikator keunggulan akademik tidak termasuk yang paling penting, paling dicari, ataupun paling menentukan.
Di sisi lain, reputasi institusi Pendidikan Tinggi yang antara lain diukur dengan status akreditasi program studi sama sekali tidak termasuk dalam daftar kualifikasi yang paling penting, paling dicari, ataupun paling menentukan proses rekrutmen lulusan sarjana oleh para pencari tenaga kerja.

Ada kecenderungan para pencari tenaga kerja "mengabaikan" bidang studi lulusan sarjana Dalam sebuah wawancara, seorang kepala HRD sebuah bank di Cirebon menegaskan, kesesuaian kualitas personal dengan sifat-sifat suatu bidang pekerjaan lebih menentukan diterima atau tidaknya seorang lulusan Perguruan Tinggi. Misalnya, posisi sebagai kasir bank menuntut kecepatan, kecekatan, dan ketepatan. Maka, lulusan sarjana dengan kualitas ini punya peluang besar untuk diterima meskipun latar belakang bidang pendidikannya tidak sesuai. Kepala HRD itu mengatakan, "Saya pernah menerima Sarjana Pertanian dari Bogor sebagai kasir di bank kami dan menolak Sarjana Ekonomi manajemen dari Bandung yang IPK-nya sangat bagus."
Kualifikasi-kualifikasi yang disyaratkan dunia kerja tersebut penting diperhatikan oleh pengelola Perguruan Tinggi untuk mengatasi tidak nyambung-nya antara Perguruan Tinggi dengan dunia kerja dan pengangguran lulusan. Jika pembenahan sistem seleksi mahasiswa baru dimaksudkan untuk menyaring mahasiswa sesuai kompetensi dasarnya, perhatian pada kualifikasi yang dituntut pasar kerja dimaksudkan sebagai patokan proses pengolahan kompetensi dasar tersebut. Untuk itu semua, kerja sama Perguruan Tinggi dan dunia kerja adalah perlu.

Thak’s For All, Jangan Lupa Tinggalkan Comment.
0

OS saya Antara Halal dan Haram,


Sekedar bertanya kepada seluruh rekan-rekan pembaca (baik itu teman-teman kampus, aktivis dakwah, dosen-dosenQ/Uztad. Ataupun yang merasa mengetahui agama secara mendalam) serta teman–teman pengguna Teknologi ( mungkin juga praktisi or researcher )
Pertanyaannya : Apa Sistem Operasi yang Anda gunakan ?
Pertanyaannya : Lalu software apa saja yang Anda gunakan ?
Pertanyaannya : Apakah asli atau bajakan … ?
Pertanyaannya : Kita tahu Bajakan = ….. ?
Pertanyaannya : Kalau memakai barang atau teknologi yang bajakan / not genuine berarti hasilnya = HARAM tidak HALAL ( menurut pengetahuan penulis )
Pertanyaannya kemudian : Lalu bagaimana jika dipakai untuk Dakwah ? apakah kita berdakwah diajarkan untuk membajak ? Jika tidak, mengapa menggunakan BAJAKAN?
Thanks atas jawabannya Kawan…!
Tulisan diatas bukan merupakan suatu propaganda untuk menggunakan sistem operasi GNU/linux atau lainnya hanya karena saya pengguna GNU/Linux dan bukan juga sebagai bahan renungan. Hanya sebuah pertanyaan yang mohon dijawab sejujurnya
0

Bagaimana Mahasiswa Ilmu Komputer Belajar: Mengkritisi Kurikulum dan Gaya Pendidikan Kita


Sepulang dari melanglang buana di dunia maya, saya banyak mendapat banyak informasi dari beberapa situs, terutama situs yang berhubungan dengan ilmu komputer. Saya membaca materi yang memang saya ingin kuasai, dan terkait langsung dengan kosentrasi saya. Diantaranya adalah mata kuliah komputer. Yang mana Kebanyakan mata kuliah tersebut diajarkan setelah semester 5 (tingkat 3 atau 4). Yang Terkadang Dalam interaksi belajar mengajar di kelas, saya menemukan beberapa fenomena menarik berhubungan pengetahuan saya dan teman berkaitan dengan kurikulum yang diajarkan di kampus.
Kadang kala di dalam kelas saya menemukan tipe teman-teman saya yang ketika belajar dia kesulitan menangkap beberapa konsep yang seharusnya sudah dia dapatkan sebelumnya. Katanya, tak punya dasar sama sekali dan materi tersebut tidak di daptkan sebelumnya di kampus. Fenomena ini terjadi karena dalam kampus yang memotong (mengubah) beberapa kurikulum yang seharusnya diajarkan, karena tidak ada SDM pengajar (dosen). Di lain pihak, saya menemukan fenomena lain dimana mahasiswa mengatakan bahwa dia mengenal beberapa konsep yang dipelajari, hanya dia lupa mata kuliah yang mana yang mengajarkannya hal itu. Fenomena ini terjadi di kampus yang mencekoki mahasiswanya dengan mata kuliah berlebih, dengan argumentasi bahwa supaya mahasiswa mendapat pengetahuan secara lengkap. Sering dosen mengajar bukan pada bidang yang dikuasai, hal itu terpaksa dilakukan oleh kampus untuk mengejar mata kuliah yang harus jalan. Dua-duanya ternyata membuat mahasiswa jadi linglung, yang satu linglung karena memang tidak pernah diajarkan, dan yang lain linglung karena terlalu banyak yang diajarkan. Intinya sih kedua-duanya sama-sama nggak ngerti ;) .
Fenomena aneh lain tentunya masih banyak, misalnya mahasiswa tingkat 5 jurusan tarbiyah komputer (atau pendidikan komputer) yang tidak kenal siapa Bil Gates, Dennis Ritchie, Linus Torvalds, Richard M. Stallman, Steve Wozniak, bahkan tidak bisa membuat program meskipun hanya untuk sebuah fungsi untuk memunculkan Hello World (apalagi mengkompilenya), tidak paham tentang hardware, tidak dapat membedakan antara nama software dan fungsi antara yang satu dengan yang lain, tidak paham tentang paradigma pemrograman, juga tidak paham apa itu kompiler, shell, pointer, fungsi, array, dan tentu semakin mual-mual kalau saya sebut algoritma atau struktur data.
Bagaimana seorang mahasiswa Ilmu Komputer belajar ? Saya mencoba memberi gambaran umum dengan mengambil studi kasus bagaimana jurusan ilmu komputer di Saitama University mengatur kurikulumnya. Saitama University bukan termasuk universitas yang terbaik untuk ilmu komputer, umurnya masih sangat muda dengan SDM pengajar (professor) yang juga terbatas, bahkan beberapa professor diambil dari jurusan elektro untuk beberapa mata kuliah tertentu. Ini tidak mengurangi keseriusan universitas untuk menyajikan pendidikan dan kurikulum terbaik untuk mahasiswa-mahasiswanya.
Saya mulai program undergraduate (S1) di Department of Information and Computer Sciences, Saitama Univesity tahun 1995. Tingkat I (semester 1 dan 2), mata kuliah dasar (kiso kamoku) sangat dominan. Kalkulus, statistik, probabilitas, fisika dasar, kimia dasar, discrete mathematics, dan mata kuliah dasar lain banyak diajarkan. Semester 2 sudah ada beberapa mata kuliah jurusan (senmon kamoku) yang diajarkan, diantaranya adalah bahasa pemrograman, bahasa C (prosedural), HTML, dengan praktek lab untuk mengenal Unix, shell, text editor (emacs), laTeX (TeX), gnuplot, kompiler, teknik typing 10 jari, dsb. Pada saat masuk tingkat II (semester 3), dapat kita bayangkan bahwa mata kuliah tingkat I membekali mereka dengan beberapa tool dan konsep dasar, sehingga mereka bisa survive mengikuti proses belajar mengajar di tingkat selanjutnya. Lab komputer hanya berisi Unix terminal. Seluruh laporan dan tugas harus ditulis dengan laTeX dengan text editor emacs, apabila memerlukan bahasa pemrograman harus dibuat dalam bahasa C dan dikompilasi dengan GCC. Apabila ada data yang harus ditampilkan dalam bentuk grafik, bisa menggunakan Gnuplot. Setiap mahasiswa harus mempunyai situs web (homepage), dimana selain berisi aktifitas pribadi, juga berisi seluruh laporan dan tugas yang dikerjakan. Selain lewat situs web, laporan harus dikirim dengan menggunakan email ke professor pengajar, dalam format PS atau PDF dengan source dari laTeX.
Yang menarik, bahwa gaya pendidikan yang ditempuh menganut konsep korelasi, berhubungan, saling mendukung dan terarah dari semester 1 sampai akhir. Skill terhadap komputer dan bahasa pemrograman juga cukup dalam, karena ada kewajiban menguasai bahasa C, HTML, Unix, Linux, Shell, dsb yang bukan untuk ritualitas mata kuliah semata, tapi untuk bekal sang mahasiswa supaya bisa survive di jenjang semester berikutnya. Apakah tidak diajarkan paradigma dan bahasa pemrograman lain? jawabannya adalah diajarkan, tetapi untuk konsumsi mahasiswa tingkat 3 (semester 5 dan 6). Pemrograman berorientasi objek (Java), functional programming (LISP dan Scheme), dan Prolog diajarkan pada semester 5 dan 6 untuk membidik supaya sang murid “tersangkut” ketika mengikuti mata kuliah Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) dan Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering). Dan dengan sebelumnya menguasai bahasa prosedural seperti C.
Korelasi mata kuliah ini nampak juga dari deretan gaya pengajaran, setelah mahir berbahasa C, kita diminta ngoprek Minix yang terbuat dari bahasa CÂ (sistem operasi buatan Andrew S. Tanenbaum, yang menginspirasi Linus Torvald membuat Linux) pada mata kuliah Operating System (Sistem Operasi), membuat sendiri shell (dengan fungsi yang mendekati bash dan cshell) diatas sistem operasi yang sudah kita oprek, dan diminta mendesain dan mengembangkan bahasa pemrograman sendiri di mata kuliah Compiler Engineering (teknik kompilasi). Berurutan, berhubungan, tetap fokus dan mendalam, itu mungkin resep desain kurikulum yang diajarkan.
Pada saat tingkat 2 dan 3 itulah sang mahasiswa diarahkan untuk menuju arah kompetensi sesuai dengan yang diinginkan. Dan yang pasti, hampir seluruh mahasiswa mendapatkan “bekal” dan “skill” yang relatif sepadan untuk bergerak. Mahasiswa yang ingin melanjutkan karier menjadi seorang Programmer, disiapkan mata kuliah Struktur Data, Algorithma, Programming Language, Compiler Engineering, Automaton dan Formal Language. Yang ingin jadi Software Engineer, harus fokus mengikuti mata kuliah Software Engineering, Industrial Software Engineering, System Development Engineering, Software Project Management, dsb. Yang ingin berkarier di perusahaan animasi dan grafis, harus serius mengikuti mata kuliah Computer Graphics, Image Processing, CAD Enginering, Pattern Recognition, dsb. Yang siap bergelut di perusahaan Telekomunikasi, harus melahap mata kuliah Information Theory, Communication System, Signal Processing, Speech Processing, dsb. Yang ingin ke arah Hardware, harus menguasai mata kuliah Electronic Circuits, Electronic Devices, Computer Architecture, Quantum Mechanics, Logic Circuits, dsb. Bagaimana dengan yang tertarik dengan Kecerdasan Buatan? harus mau berpusing-pusing ria di mata kuliah Artificial Intelligence, Expert System, Knowledge Engineering, Neural Network, dsb.
Rencana pengembangan karier ini semakin matang dan tertata ketika masuk ke tingkat 4, seluruh mahasiswa harus menjalani 1 tahun terakhir di grup penelitian yang dipimpin oleh seorang professor. Penelitian dan thesis (tugas akhir) sifatnya wajib dilakukan, untuk memperdalam dan memahami implementasi riil dari bidang ilmu peminatan yang direncanakan dan dicita-citakan sang mahasiswa. Apa itu bidang ilmu peminatan? Ya bidang yang sudah saya sebut diatas tadi. Programming, Software Engineering, Communication System, Computer Graphics, Artificial Intelligence, Computer Hardware, Networking, dsb. Masing-masing professor dengan grup penelitian biasanya fokus di satu atau dua bidang ilmu peminatan, termasuk didalamnya penelitian yang dilakukan dan mata kuliah yang diajar. Tidak ada seorang professor Software Engineering yang mendapat jatah mengajar mata kuliah Computer Graphics, karena memang bukan bidangnya. Kalaupun bisa memberikan, tentu tidak menguasai the root problem (akar permasalahan) yang ada di bidang tersebut, ini yang membuat mata kuliah jadi hambar, tidak mendalam dan mahasiswa jadi bingung memahami apa hakekat dari mata kuliah tersebut.
Jadi masing-masing mata kuliah ada arah, ada desain yang ingin dicapai, dan ini yang dijelaskan di awal perkuliahan. Tidak ada kegiatan OSPEK yang berisi penyiksaan dan penghinaan, tidak ada hura-hura pesta masuk perguruan tinggi, yang ada adalah penjelasan tentang kurikulum secara komprehensif. Sang mahasiswa ingin menjadi apa, tertarik di bidang apa, itu yang dibidik dan diarahkan oleh universitas dengan penjelasan desain kurikulum beserta dengan mata kuliah apa yang sebaiknya diambil oleh sang mahasiswa. Jumlah kredit untuk syarat kelulusan S1 juga tidak sepadat Indonesia, hanya sekitar 118, sudah termasuk didalamnya penelitian dan tugas akhir yang dihitung sekitar 10-12 kredit. Jadi total kredit dari mata kuliah hanya sekitar 106. Kelonggaran waktu yang ada dapat kita gunakan untuk kerja parttime di perusahaan-perusahaan IT, mengasah kemampuan jadi programmer, network engineer, admin, software designer, dsb. Mahasiswa mendapatkan konsep di kelas, dan mematangkan diri di lapangan, tempat kita menggarap project maupun tempat kerja. Itu adalah strategi penting dalam mengkader para computer scientist.
Kampus yang terlajur membuka Jurusan Tarbiyah Komputer harus berbenah. Tidak hanya berambisi mengejar jumlah murid karena konsep aji mumpung (untuk menjadikan kampus ke tingkatan atas, atau mumpung TI sedang booming, terima mahasiswa sebanyak banyaknya ), tapi juga harus bertanggungjawab terhadap figur dan karakter hasil didikan dan lulusannya (Termasuk Saya). Untuk para calon mahasiswa (adik-adikQ), pilihQ Universitas yang memiliki kurikulum dan dosen pengajar yang baik. JanganQ pilih jurusan karena trend, ikut-ikutan teman, atau alasan tidak logis lainnya. Pilihlah karena memang kita berminat untuk berkarier di bidang tersebut.
0

Wahai Para Dosen Tataplah Kami Yang Haus Akan Ilmu


Itulah teriakan para mahasiswa kepada dosennya, yang mungkin nggak pernah tersampaikan, dan saya yakin akan menjadi blunder kalau diungkapkan. Kecuali bagi para mahasiswa yang memiliki kebebasan nilai IPK, kebebasan pola pikir, kebebasan penelitian, kebebasan finansial dan kebebasan ketergantungan serta ketaatan kecuali kepada satu yang Diatas. Mahasiswa pedjoeang yang tetap mau mengatakan kebenaran meskipun itu sangat sulit, pahit dan sakit. Tidak saya rekomendasikan, karena ungkapan semacam “(kalau isi kuliahnya seprti itu jie, lebih baik kalau anda kirimkan ke saya lewat email saja saya baca di rumah) , saya jamin akan membuat anda di keluarkan dari mata kuliah nilai kita jadi Fuka alias tidak lulus. Jangan dilakukan, cukup saya yang jadi korban harus keluar dari mata kuliah yang sama selama satu semester tak masuk-masuk pada mata kuliah, sampai akhirnya harus puas mendapatkan nilai yang akan di jadikan penghias nilai lainnya alias E dari sang dosen. Karena tidak sepakat dengan apa yang disampaikan.

Kembali ke tema bahasan, saya mengajak bapak ibu dosen di Kampus STAIN Palopo untuk mencoba memikirkan kembali hakekat anda mengajar. Mengajar mahasiswa mengandung makna besar mendidik dan membina generasi muda. Dalam sejarah kebangkitan bangsa-bangsa, peran mahasiswa selalu tercatat, menjadi garda depan perubahan, kontribusinya sangat besar dan dominan. Mahasiswa adalah AGEN OF CHANGE (kayak tema oscar saja) alias agen perubahan yang akan mewarnai masa depan dan membentuk karakter suatu bangsa. Bayangkan, pendidikan dan pembinaan orang-orang seperti itu diserahkan ke anda, para dosen dan pendidik. Beban berat yang harus anda pikul dan perlu perdjoeangan untuk melaksanakannya dengan sungguh-sungguh.

Saya sempat beselancar ke sana kemari mencari tetang ciri-ciri dosen profesional, sesuai dengan harapan mahasiswa kepada dosennya. Dosen seperti apa yang sebenarnya mereka harapkan. Cukup menakjubkan, bahwa mahasiswa sangat jujur menilai (termasuk saya). Posting ini adalah satu otokritik kepada sebagaian dosen di kampus, untuk mengingat kembali ciri-ciri seorang dosen yang profesional.

Untuk para dosen, sekali lagi, anak-anak muda, para pembaharu dan penentu masa depan bangsa ada di depan anda. Andalah yang menentukan apakah mereka akan menjadi seorang pemimpin besar, mujaddid besar, dan ilmuwan besar, yang akan memperbaiki republik ini. Dan jangan lupa, bahwa bahwa Anda jugalah yang akan membuat mereka menjadi penjahat dan koruptor besar yang akan memporak porandakan republik ini. Pilihan ada di tangan Anda, para dosen. Dan kami siap megajungkan telunjuk kami ke anda menuntut perbaikan dan pertanggungjawaban anda.

Untuk teman-teman para mahasiswa, masih ada kesempatan untuk berbenah dan memperbaiki diri. Kita tidak menunggu dan menginginkan apapun dari para dosen yang tidak membawah pembaharuan, selain harapan supaya kita mahasiswa tetap komitmen untuk belajar dan berdjoeang keras, serta pantang menyerah. Hentikanlah sikap main-main, selalu jaga sikap, Bersikaplah seperti layaknya seorang ksatria dan agen perubahan, yang akan mengantarkan republik ini ke jalan yang lebih baik.
0

Untuk Sahabat


SAHABAT ….
Masihkah engkau mengerang dalam kesepian
Mengubur semua inspirasi yang menuntunmu
Memenjarakan semua imajinasimu
Menengelamkan jasadmu dalam gelapnya malam

SAHABAT…
Rentetan hari telah mengubah segalanya
Rambut kita yang dulunya hitam kini telah memutih
Gigi kita yang dulunya utuh kini tanggal satu persatu
Bahkan Badan yang kita banggakan yang kokoh dan tegar kini telah termakan usia

SAHABAT…
Apakah Mata kita tak lagi meggunakan perannya sehingga kita tak sadar
Penjara batu yang senantiasa mengurung kita masih berdiri kokoh
Erangan-erangan yang selama ini kita banggakan kini tak berarti
Hiasan-hiasan di dalam kamar batu kini hanya menjadi coretan yang tak bermakna

BANGUNLAH SAHABAT…
Di luar sana masih banyak orang-orang yang senantiasa menanti kehadiranmu
Untuk menitih harapan dan mengubur prasangka
Menjalani hidup penuh arti dan makna Dengan satu tujuan
"Saya pasti bisa seperti mereka bahkan lebih dari mereka"
0

Mendownload Lagu


Bagi Para Pembaca Yang ungun Mendownload Lagu ini sedikit cara dari sekian banyak cara untuk mendownload lagu
1. langkah pertama koneksi internet (So...Pasti)
2. Buka http://gudanglagu.com/ atau klik di sini
3. Selnjutnya akan muncul halamana depan dari http://gudanglagu.com/
4. Disebelah kanan ada pilihan lagu tinggal pilih judul lagu yang akan di download
5. Setelah Anda Klik Lagu yang anda senangi maka anda di bawah kehalaman yang ada bergambar HP (contoh klik sini) di sebelahnya ada tulisan download berwarna biru silahkan di klik.
5. Setelah itu muncul halaman penghubung yang menkoneksikan link donwload dengan server- server dimana file itu disimpan.
6. Setiap server punya cara berbeda-beda untuk downloadnya. Ada yang hanya menuliskan link kecil bertuliskan [download] seperti di 4shared. Ada yang harus menunggu beberapa saat sebelum keluar code untuk dimasukan sebelum file di download.
7. Setelah memasukan kode atau menunggu link download keluar, download menggunakan browser anda. [bagi pengguna download manager di komputernya, beberapa server akan tidak merespon].
8. Sabar. File MP3 rata-rata ukurannya besar dan memerlukan waktu lama untuk mendownload.
9. Bila tetap mengalami kesulitan. Dan anda sedang berada di warnet. MInta bantuan operator. Kalo operator warnetnya tetap “ndak ngerti”. Tanyakan kepada kakak, saudara, teman, pacar , gebetan atau siapapun yang lebih fasih internet. Malu bertanya ngak bisa denger lagu idola. ;)
ini saya tulis karena ada permintaan dari operator warnet tetangga yang minta bantuan bagaimana cara mendownload lagu
sekian dan terima kasih, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan
0

Buku


Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari sebuah lembaran kertas pada buku disebut sebuah halaman. Seiring dengan perkembangan dalam bidang dunia informatika, kini dikenal pula istilah e-book atau buku-e (buku elektronik), yang mengandalkan komputer dan Internet (jika aksesnya online).

Ada berbagai sumber yang menguak sejarah tentang buku. Buku pertama disebutkan lahir di Mesir pada tahun 2400-an SM setelah orang Mesir menciptakan kertas papirus. Kertas papirus yang berisi tulisan ini digulung dan gulungan tersebut merupakan bentuk buku yang pertama. Ada pula yang mengatakan buku sudah ada sejak zaman Sang Budha di Kamboja karena pada saat itu Sang Budha menuliskan wahyunya di atas daun dan kemudian membacanya berulang-ulang. Berabad-abad kemudian di Cina, para cendekiawan menuliskan ilmu-ilmunya di atas lidi yang diikatkan menjadi satu. Hal tersebut mempengaruhi sistem penulisan di Cina di mana huruf-huruf Cina dituliskan secara vertikal yaitu dari atas ke bawah.

Buku yang terbuat dari kertas baru ada setelah Cina berhasil menciptakan kertas pada tahun 200-an SM dari bahan dasar bambu di ditemukan oleh Tsailun. Kertas membawa banyak perubahan pada dunia. Pedagang muslim membawa teknologi penciptaan kertas dari Cina ke Eropa pada awal abad 11 Masehi. Disinilah industri kertas bertambah maju. Apalagi dengan diciptakannya mesin cetak oleh Gutenberg perkambangan dan penyebaran buku mengalami revolusi. Kertas yang ringan dan dapat bertahan lama dikumpulkan menjadi satu dan terciptalah buku.

Pecinta buku biasanya dijuluki sebagai seorang bibliofil atau kutu buku.
Bagi yang ingin Membaca silahkan klik di sini

kucing saja membaca ko' kita hanya tinggal diam

Awal


Kadang selalu ku pikir hidup ini sangatlah sulit untuk di jalani. Namun setelah kaki ini melangkah rentetan peristiwa yang berjalan bersama rotasi kehidupan aku menyadari bahwa yang selama ini ku pikir adalah salah sehingga hari ini dan hari esok bukanlah penghambat buatku untuk melakukan segalanya.
Katanya tak perlulah dipedulikan Saat ada sebuah pengabaian, Katanya tak perlulah diurus Saat ada sebuah rasa sakit, Tapi kataku Semua berarti Semua penuh arti, Sebuah kecupan, Sebuah makian Sebuah semangat Sebuah kebencian Bahkan sebaris kalimat sekalipun Hidup tak menyetarakan dirinya pada arti dalam sebuah kertas Ia melayang dalam arti yang lebih tinggi Namun senantiasa tertidur pada yang hal yang paling kecil Jamahlah mereka yang menangkap pandanganmu Sentuhlah mereka yang terdengar olehmu Karna merekalah yang mencarimu Karna hidup tanpa kebaikan adalah neraka Karna hidup tanpa kasih Adalah kehampaan Mengertilah Dan pahamilah itu Di saat kau menemukan tangisan Dan di saat menggoreskan luka Pada akhirnya Hidup kan membuat artinya sendiri Tanpa batasanTanpa standarisasi Hidup kan membuat semuanya berarti Dan melengkapimu sebagai manusia